Blogger news

Tuesday, October 28, 2014

Siapa Rini Soemarno

3:50 AM


Sosok Mentri yang menjadi Kontroversi di Kabinet Jokowi-JK sebagai Menteri BUMN dalam Kabinet Kerja periode 2014-2019, adalah ibu dari 3 orang anak  kelahiran Amerika Serikat pada tanggal 9 Juni 1958. Perempuan lulusan Wellesly College Massachusetts, USA tahun 1981, pernah menjabat menjadi Wakil Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), Jakarta tahun 1998 dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Kabinet Gotong Royong tahun 2001-2004 di era pemerintahan Megawati Soekarnoputri. Penghargaan yang diperolehnya sebagai Pemimpin Puncak Terpuji 1995 dari Majalah Swa Sembada tahun 1995. Sedangkan perjalanan kariernya adalah :
§  Presiden Komisaris PT Semesta Citra Motorindo, Jakarta
§  Pengurus Pinjaman Bank Dunia untuk Negara-negara Asia Afrika, Departemen Keuangan Amerika Serikat, USA (1979-1980)
§  Trainee Departemen Keuangan USA, Office of Multilateral Development Bank, USA (1981-1982)
§  Trainee Citibank N.A, Jakarta (1982)
§  Asisten Manager Citibank N.A, Jakarta (1982-1983)
§  Manager Citibank N.A, Jakarta (1984-1988)
§  Assisten Vice President Citibank N.A, Jakarta (1986-1988)
§  Vice President Citibank N.A, Jakarta (1988-1989)
§  GM Finance Division PT Astra International, Jakarta (1989)
§  Direktur Keuangan PT Astra International, Jakarta (1990)
§  Direktur Utama PT Astra International, Jakarta (1998-2000)
§  Komisaris PT Agrakom (Bidang Bisnis Internet), Jakarta (2000)
§  Presiden Direktur PT Semesta Citra Motorindo (2000-2001)
§  Presiden Direktur PT Kanzen Motor Indonesia (2005)

Kegiatan lain dari perempuan yang disebut Presiden Jokowi "Profesional, CEO, pekerja keras, ketua tim transisi, pernah jadi menteri perindutrian dan perdagangan, pekerja yang super cepat, lincah sekali," adalah Ketua Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) dan Penasehat Ahli Keuangan Koperasi Pegawai Negeri khususnya pada Bank Kesejahteraan Ekonomi (Bank yang saham terbesarnya dikuasai Koperasi Pegawai Negeri)

Rekam gelap Rini Soemarno dalam Kabinet Gotong Royong pada masa kepemimpinan Megawati Soekarnoputri, seperti yang dipetik dari Merdeka.com. Pada saat itu dia diduga terlibat sejumlah kasus. Salah satunya kasus dugaan korupsi  penerbitan Surat Keterangan Lunas (SKL) Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

Mantan Ketua Tim Transisi Jokowi-JK ini juga tercatat pernah 'digarap' penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta, terkait kasus dugaan korupsi penjualan aset pabrik gula Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).
Tidak hanya itu, Rini juga pernah diperiksa oleh Panitia Kerja (Panja) Komisi I DPR terkait proses imbal dagang pesawat jet tempur Sukhoi, helikopter dan peralatan militer Rusia. Ditengarai, dalam proses imbal dagang itu telah terjadi kerugian negara.
Rini yang pernah menjabat sebagai Presiden Direktur Astra Internasional itu disebut oleh DPR melakukan pelanggaran Undang-undang Pertahanan dan Undang-undang APBN.

Rini Soemarno merupakan kakak kandung Ari Soemarno, fakta ini menguatkan dugaan kuatnya intervensi keluarga Soemarno dalam penyusunan kabinet Jokowi,
"Skemanya itu Rini Soemarno Menteri BUMN di hilir migas, Ari Soemarno kandidat kuat Komisaris Utama Pertamina dan penjaga kebijakan dipegang Sudirman Said, kaki tangan Ari Soemarno memegang Hulu Migas di ESDM dan mengamankan bisnis migas Medco si Arifin Panigoro. Sempurna di sini network Soemarno dan Arifin Panigoro menguasai Jokowi mengambil alih kekuatan Megawati dan PDIP".

Salamuddin Daeng Pengamat dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) dalam keterangannya seperti yang dikutip dari TRIBUNNEWS.COM  "Dengan formasi seperti ini, praktis migas berada dalam satu genggaman oleh Soemarno Inc".
Menurutnya, Rini tidak memiliki prestasi saat duduk di kabinet Presiden Megawati Soekarnoputri. Ini dapat dibaca dalam kasus ambruknya PT Dirgantara Indonesia , Texmaco, dan perusahaan industri nasional lainnya.
Sementara Sudirman pernah dicopot sebagai Vice President Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina tanpa alasan jelas. Meski sebagai pendiri Masyarakat Transparansi Indonesia, namun selama memimpin ISC Sudirman diduga terjadi kerugian negara.
Ari Sumarno sendiri yang telah lama terlibat didalam Pertamina, sebagai staf khusus direktur hilir, sebagai direktur Petral, sebagai direktur utama Pertamia. "Ia ikut berkontribusui terhadap semakin ambruknya sektor migas Indonesia, juga semakin ambruknya pertamina. Ari Sumarno bukanlah sosok yang berprestasi dalam membenahi migas dan pertamina. Periode kepempimpinannya merupakan periode semakin merosotnya sektor migas indonesia dan membengkaknya impor minyak," ujarnya.

Terbentuknya Sumarno Inc yang menguasai bisnis migas semakin menyuburkan praktik mafia dalam supply chain migas dari hulu sampai hilir.
"Dipegangnya sektor migas oleh suatu kelompok bisnis, atau kelompok yang berlatar belakang bisnis, akan semakin menyuburkan praktik mafia di dalam sektor migas,"kata Daeng.
Ia memprediksi visi Trisakti dalam sektor migas akan semakin jauh, karena penyelenggara migas bagian dari rezim lama yang menjadi elemen parasit. Selama ini mereka berkontribusi pada ambruknya industri migas nasional.
"Dengan demikian nasionalisasi migas di tangan kabinet sekarang ini ibarat pepatah jauh panggang dari api," sambung Salamuddin.

Itulah salah satu alasan kenapa sosok Rini Soemarno menjadi kontroversi di dalam kabinet Jokowi-JK dan banyak kalangan yang kontra dengan keberadaan Rini Soemarno menjadi Mentri BUMN.
Kritik berbagai kalangan terhadap masuknya nama Rini Soemarno dalam jajaran kabinet Jokowi JK, ternyata hanya dianggap angin lalu, dan itu bisa mempengaruhi pemerintahan Presiden Jokowidodo dan Jusuf Kalla kedepannya.
















Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

2 comments:

 

© 2013 Dono Ngeyel. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top